Alhamdulillah saya ada kesempatan
untuk menulis blog. Kali ini saya banyak berbicara tentang GOVERNOR. Ya
governor jangan berpikiran saya akan berbicara tetang Bapak FOKE atau Bapak
Awang Faroek, tapi kali ini kita akan berbicara tentang sebuah alat yang dapat
mengontrol speed turbin. Seperti yang kita tahu ada 2 macam yang dimaksud
dengan kata pengontrolan disini,
1. Governor
digunakan untuk mengontrol speed agar constant, artinya speed dijaga agar tidak
berubah. Disini dapat berarti bila ada pembebanan lebih yang terjadi pada
turbin maka governor memberikan signal pada governor valve untuk membuka steam
sehingga speed dapat dipertahankan sesuai bebannya.
2. Governor
dapat digunakan untuk menaikkan speed turbin dengan human interference. Artinya
bila turbin sebagai penggerak pompa/compressor dimana ingin menambahkan rate
disaat valve discharge sudah full open dan minimum flow atau anti surge sudah
tertutup maka penambahan rate dilakukan dengan cara penambahan speed turbin.
Sekarang kita sudah mengetahui
fungsi dari governor. Nah untuk dapat memenuhi fungsi tersebut maka governor
mendapatkan inputan seperti yang terlihat pada gambar dibawah.
Bila kita lihat pada gambar
Electric Governor diatas inputan governor terdiri dari
1. PIC
5010 (speed Control Signal From Process)
Inputan ini
digunakan untuk mengontrol turbin dimana pengontrolan berdasarkan proses.
Proses yang dimaksud disini adalah pressure dari equipment yang digerakkan.
Sebagai contoh compressor ingin menambahkan tekanan prosesnya, maka operator
akan memberikan inputan untuk menambahkan pressure, inputan tersebut berubah
menjadi signal 4-20 mA untuk memberitahu governor untuk menambahkan steam.
Begitu pula sebaliknya.
2. Raise/Lower
Switch
Raise/lower
switch digunakan untuk menambahkan speed turbin manual.
3. Speed
Signal From Turbine
Speed signal
from turbine ini berlaku sebagai feed back controller. Speed signal ini
berfungsi bila ada gangguan proses yang tidak dapat terhindari. Sebagai contoh
ada perubahan pressure inlet steam turbine membesar, maka otomatis speed turbin
akan naik sesaat, ketika naik sensor speed membaca dan memberitahukan ada
kelebihan speed. Kemudian otomatis governor memberikan instruksi untuk
mengurangi speed turbin hingga kembali pada speed referencenya.
4. COS
Idle/Rate dan COS remote/local.
COS Idle/Rate
dan COS Remote/Local adalah inputan untuk governor ketika start turbine dimana
secara otomatis governor memegang penuh kendali turbin sebelum MGS nya. COS
idle/rate digunakan untuk menahan speed pada Idle speed ke-2, sedangkan COS
remote/Local dilakukan saat akan menaikkan speed turbin.
5. Extraction
Pressure.
Extraction control
valve sebagai inputan pada governor bila jenis turbine adalah extraction
turbin, dimana sebagai inputan adalah menjaga pressure ekstraksi sesuai dengan
kebutuhannya.
Baiklah sekarang setelah kita
tahu dan dapat mengibaratkan turbin adalah seorang manusia maka governor sebagai
otaknya. Selanjutnya yang akan dibahas adalah ibarat tangannya manusia yaitu
system governor valve. Jadi Governor yang telah kita bahas sebelumnya akan
memberikan signal untuk membuka atau menutup governor valve. Governor valve
biasanya terdiri dari actuator, pilot valve, cylinder piston, lever dan
governor valvenya sendiri. Mari kita lihat gambar dibawah.
Okay jadi sebenarnya prinsip
kerjanya seperti ini, Governor memberikan signal kepada actuator, didalam
actuator signal tersebut diubah menjadi pergerakan piston didalamnya naik dan
turun, Nah ketika ada pergerakan tersebut akan mengubah sementara posisi dari
pilot valve. Nah dengan perubahan pilot valve dia akan memberikan oli ke
cylinder piston. Cylinder pistonlah yang membuka governor valve.
Oke kalau ada komentar dari agan agan yang lebih super ayo kita tukar pikiran, setelah ini kami akan memaparkan prinsip kerja governor valve
mantap 2:59 09/10/2018
BalasHapus